Obat Kencing Tikus

Diposting oleh Unknown on Sabtu, 24 Januari 2015

Obat Kencing Tikus

Kencing Tikus atau leptospirosis adalah penyakit akibat bakteri Leptospira sp. yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya (zoonosis). Penyakit Leptospirosis ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1886 oleh Adolf Weil dengan gejala panas tinggi disertai beberapa gejala saraf serta pembesaran hati dan limpa. Kencing Tikus merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui air (water borne disease) Urin (air kencing) dari individu yang terserang penyakit ini merupakan sumber utama penularan, baik pada manusia maupun pada hewan. Kencing Tikus terjadi di seluruh dunia,baik di daerah pedesaan maupun perkotaan, di daerah tropis maupun subtropis . Penyakit ini terutama beresiko terhadap orang yang bekerja di luar ruangan bersama hewan, misalnya peternak, petani, penjahit, dokter hewan, dan personel militer . Selain itu, Leptospirosis juga beresiko terhadap individu yang terpapar air yang terkontaminasi. Di daerah endemis, puncak kejadian Leptospirosis terutama terjadi pada saat musim hujan dan banjir.

Di Indonesia, penularan paling sering terjadi melalui tikus pada kondisi banjir. Keadaan banjir menyebabkan adanya perubahan lingkungan seperti banyaknya genangan air, lingkungan menjadi becek, berlumpur, serta banyak timbunan sampah yang menyebabkan mudahnya bakteri Leptospira berkembang biak. Air kencing tikus terbawa banjir kemudian masuk ke tubuh manusia melalui permukaan kulit yang terluka, selaput lendir mata dan hidung.  Sejauh ini tikus merupakan reservoir dan sekaligus penyebar utama Leptospirosis  karena bertindak sebagai inang alami dan memiliki daya reproduksi tinggi. Beberapa hewan lain seperti sapi, kambing, domba, kuda, babi, anjing dapat terserang Leptospirosis, tetapi potensi menularkan ke manusia tidak sebesar tikus. Angka kematian Kencing Tikus di Indonesia termasuk tinggi, mencapai 2,5-16,45 persen. Pada usia lebih dari 50 tahun kematian mencapai 56 persen. Di beberapa publikasi angka kematian dilaporkan antara 3 persen – 54 persen tergantung sistem organ yang terinfeksi

Gejala Kencing Tikus

Masa inkubasi Kencing Tikus pada manusia yaitu 2 – 26 hari. Infeksi Leptospirosis mempunyai manifestasi yang sangat bervariasi dan kadang tanpa gejala, sehingga sering terjadi kesalahan diagnosa. Perjalanan penyakit Kencing Tikus terdiri dari 2 fase, yaitu fase septisemik dan fase imun. Pada periode peralihan fase selama 1-3 hari kondisi penderita membaik. Selain itu ada Sindrom Weil yang merupakan bentuk infeksi Leptospirosis yang berat. Gejala dini Kencing Tikus umumnya adalah demam, sakit kepala parah, nyeri otot, merah, muntah dan mata merah. Aneka gejala ini bisa meniru gejala penyakit lain seperti selesma, jadi menyulitkan diagnosa. Malah ada penderita yang tidak mendapat semua gejala itu. Ada penderita Kencing Tikus yang lebih lanjut mendapat penyakit parah, termasuk penyakit Weil yakni kegagalan ginjal, sakit kuning (menguningnya kulit yang menandakan penyakit hati) dan perdarahan masuk ke kulit dan selaput lendir. Pembengkakan selaput otak atau Meningitis dan perdarahan di paru-paru pun dapat terjadi. Kebanyakan penderita yang sakit parah memerlukan rawat inap dan Leptospirosis yang parah malah ada kalanya merenggut nyawa.

Pencegahan Kencing Tikus
Yang pekerjaannya menyangkut binatang:
  • Tutupilah luka dan lecet dengan balut kedap air.
  • Pakailah pakaian pelindung misalnya sarung tangan, pelindung atau perisai mata, jubah kain dan sepatu bila menangani binatang yang mungkin terkena, terutama jika ada kemungkinan menyentuh air seninya.
  • Pakailah sarung tangan jika menangani ari-ari hewan, janinnya yang mati di dalam maupun digugurkan atau dagingnya.
  • Mandilah sesudah bekerja dan cucilah serta keringkan tangan sesudah menangani apa pun yang mungkin terkena.
  • Jangan makan atau merokok sambil menangani binatang yang mungkin terkena. Cuci dan keringkan tangan sebelum makan atau merokok.
  • Ikutilah anjuran dokter hewan kalau memberi vaksin kepada hewan.
  • Hindarkanlah berenang di dalam air yang mungkin dicemari dengan air seni binatang.
  • Tutupilah luka dan lecet dengan balut kedap air terutama sebelum bersentuhan dengan tanah, lumpur atau air yang mungkin dicemari air kencing binatang.
  • Pakailah sepatu bila keluar terutama jika tanahnya basah atau berlumpur.
  • Pakailah sarung tangan bila berkebun.
  • Halaulah binatang pengerikit dengan cara membersihkan dan menjauhkan sampah dan makanan dari perumahan.
  • Jangan memberi anjing jeroan mentah.
  • Cucilah tangan dengan sabun karena kuman Leptospira cepat mati oleh sabun, pembasmi kuman dan jika tangannya kering.
Sumber: Wikipedia dan Berbagai Sumber

Obat kencing tikus yang terbaik adalah Jelly Gamat Gold-G yang mengagumkan.

obat kencing tikus Gold-G merupakan hasil seleksi dari 1400 jenis atau spesies Sea Cucumber. Sebagian besar spesies tersebut adalah beracun. Gold-G diambil dari spesies terbaik dunia yaitu jenis Golden Stichopus Variegatus (bukan spesies yang lain!).
Terdapat sekitar 50 jenis kandungan aktif biologi yang ditemukan di dalam Sea Cucumber Gold-G. Kandungau itu mampu dengan baik memperkuat dari memperbaiki sistem tubuh yang terserang virus kencing tikus yang berbahaya. Dengan kuatnya sistem pertahanan tubuh, akhirnya kesehatan tubuh saat hujan apalagi banjirpun akan selalu terjaga.

Untuk pemesanan Obat Leptospirosis Jelly Gamat Gold-G, silahkan ketik:

GOL : Jumlah Pesan : NAMA : ALAMAT : NO HP/ Telepon

kirim ke 082.126.629.577

Jika anda ragu dan takut tertipu barang tidak terkirim? Kami memberikan solusi jitu

Untuk pengiriman maksimal 2 botol barang kami kirim dahulu, setelah sampai baru anda transfer.

{ 0 komentar... read them below if any or add comment }

Posting Komentar

 
FASTSEO - SEO Friendly Blogger Template Design by Tutorial SEO Blogspot